Kamis, 03 Mei 2012

TAN MALAKA: Bapak Republik yang Dilupakan

PENGGAGAS AWAL REPUBLIK INDONESIA
Berkelana sebagai orang buangan di saat rekan-rekannya di Tanah Air berjuang melawan imperialis membuat Ibrahim Datuk Tan Malaka nelangsa. Ia kian kesal ketika permohonannya untuk kembali ke Jawa ditolak Gubernur Jenderal Hindia Belanda Dirk Fock. Padahal keinginannya mengabdi kepada partai dan rakyat begitu menggebu-gebu.
Maka, disela-sela tugasnya sebagai agen Komitern di Tiongkok, Tan pun menulis sebuah brosur panjang: Naar de Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia). Dalam kata pengantar, Tan menulis: "Jiwa saya dari sini dapat menghubungi golongan terpelajar (intelektuil) dari penduduk Indonesia dengan buku ini sebagai alat."
Naar de Republiek terbit di Kanton pada April 1925. Tak jelas berapa eksemplar brosur ini dicetak. Yang pasti, cuma beberapa buah yang berhasil masuk ke Indonesia. Tan kembali mencetak tulisan panjang itu ketika dia berada di Filiphina pada Desember 1925. Cetakan kedua inilah yang kemudian menyebar luas melalui jaringan Perhimpunan Pelajar Indonesia. Para pemuda bahkan mengetik ulang buku ini-setiap kali dengan karbon rangkap tujuh.
Para pemimpin perjuangan, termasuk Bung Karno yang kala itu memimpin Klub Debat Bandung, membaca buku Tan. "Bung Karno selalu membawanya," kata Sayuti Melik, seperti yang dikutip Hadidjojo Nitimihardjo dalam pengantar edisi terjemahan Naar de Republiek.
Buku kecil ini terdiri atas tiga bab, masing-masing mengulas situasi politik dunia, kondisi Indonesia, dan garis perjuangan Partai Komunis Indonesia. Pada sub bab terakhir, "Halilintar Membersihkan Udara," tan mengecam kaum terpelajar Indonesia yang menurut dia, masa bodoh dengan perjuangan kemerdekaan. Tulisnya: Kepada kaum intelek kita seruhkan....... Tak terdengarkah olehmu, teriakann massa Indonesia untuk kemerdekaan yang senantiasa menjadi semakin keras?"
Bukan hanya Sukarno yang selalu membawa-bawa Naar ke mana-mana, Muhammad Yamin juga memujua Tan. Bagi Yamin, yang kemudia bergabung dengan Tan dalam kelompok Persatuan Perjuangan. Tan tak ubahnya Bapak Bangsa Amerika Serikat; Thomas Jefferson dan George Washington: merancang Republik sebelum kemerdekaannya tercapai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar